Senin, 07 September 2015

LAMPAUI DIRIMU : PAPANDAYAN GARUT

         
     Yeah akhirnya gue bisa nulis lagi, nulis tentang perjalanan gue mendaki gunung papandayan yang ada di Garut. Sabtu, 22 Agustus 2015 pukul 3.00 subuh gue bersama temen-temen dari subang (gue, gigi, falah, camay) berangkat dari subang menuju Bandung, karna kita janjian sama temen-temen yang ada dibandung (tim waktu itu ke gunung lembu). Perjalanan ke Bandung tepatnya ke cibiru memakan waktu 3 jam, udara dingin lembang kita lalui dengan hati senang dan sampailah ke masjid ujung berung pukul 5.30 untuk menunaikan sholat subuh (telat dikit harap maklum) dan istirahat sejenak. Pukul 6 pagi gue sama temen-temen melanjutkan perjalanan ke cibiru (kampus UIN SGD Bandung) , disana kita sarapan nasi kuning komplit yang harganya Rp. 8.000/porsi .



(Sarapan deket UIN Cibiru Nasi Kuning Abah)

(Menunggu yang lain ngumpul)


           Setelah beberapa jam menunggu temen-temen dari bandung packing (mereka kesiangan) pukul 8.00 WIB kita tim horray (semenjak ke papandayan kita menamakan diri kita tim horray yaitu : ejhe, gigi, falah, camay, dhani, dhimas, novi, mamud, imoy, icha dan rudi) berangkat menuju Garut.

 (Photo Gigi dan Falah perjalanan ke Garut)

3 jam perjalanan menuju Garut, jalan berkelok, macet, naik turun dan razia polisi kita lalui semuanya hingga akhirnya kita di pos pertama masuk gunung papandayan, disini kita diharuskan membayar tiket setiap orang dan motor. Dari pos pertama ini kita harus melalui jalanan yang terus menanjak dan berkelok (untung bagus jalannya), teknik ngegas motor pun di perlukan karna kalau tidak, motor kita gak akan naik, kebetulan rata-rata kita bawa motor matic, ya ada saja yang ga kuat sampai harus tuker muatan. Sekitar 15 menit kita sampai ke pos informasi, disini kita harus bayar lagi, katanya uang sampah, uang penitipan barang dan uang parkir motor (double bayarnya nih), setelah melakukan registrasi kitapun memutuskan untuk istirahat karna lelah perjalanan jauh Bandung- Garut, sekalian juga sholat dzuhur (walaupun naik gunung, kita jangan lupa sholat) dan yang utama MAKAN SIANG, hahahaa :D. 


Waktu menunjukan pukul 13.00 WIB, tim hore sudah bersiap-siap untuk mendaki. Diawali dengan berdoa untuk keselamatan pendakian.

(Berdoa sebelum mendaki)


Pendakian dimulai, track pertama yang dilalui adalah jalan berbatuan bekas gunung meletus, jalan masih datar dan tim hore masih semangat termasuk gue !






(Awal Pendakian)


Di track papandayan ini jangan heran kalo banyak motor yang lewat, tentunya bukan motor biasa, motor yang sudah di modif. Mereka kebanyakan suami-suami yang membawa dagangan istrinya ke camp, gue sih ngeri banget naek motor itu, mendingan jalan deh walopun selooow. Hahahhaa. 

Sekitar 1 jam perjalanan kita akan melewati kawah yang masik aktif, bau blerang sangat menyengat. Dan disini kita bisa berphoto dulu dengan patok bertuliskan kawah papandayan.

 (Kawah Papandayan)


 
Setelah melewati kawah, kita akan menemukan warung-warung kecil. Lumayan lah untuk sekedar merebahkan diri, jajan-jajan kecil bisa. Untuk harga disini standar lah yah, karna bawanyapun susah. Gorengan dihargai Rp. 1000 dan untuk kopi Rp. 6.000 , yang agak mahal minum, 1 botol aqua 600ml harganya Rp. 8.000 .


(Warung pertama yang dilalui setelah lumayan perjalanan)

Kami melanjutkan perjalanan kembali, karna setelah warung ini kita akan berjuang untuk sampai ke hutan mati. Panas terik matahari membuat kulit wajah agak terbakar, sebaiknya pakai sunblock dulu atau pelembab dsb. Sekitar 1 jam perjalanan sampailah di HUTAN MATI. 


(Hutan Mati)

Setelah hutan mati kita akan melalui mata hutan mati. Berpose dulu sebelum melanjutkan perjalanan yang sebentar lagi akan melalui bunga edelwise dan camp pondok saladah. 

(Mata air hutan mati)


(Edelwisenya lagi mekar)

Cuma beberapa menit dari taman edelwise ini kita sampailah di tempat camp yaitu Pondok Saladah, dinamakan Pondok Saladah karna katanya suka banyak saladah, tapi dikarenakan musim kemarau gak ada deh saladahnya. 

(Pondok Saladah)
Udah nyampe di pondok saladah langsung deh bikin tenda. Ada 4 tenda, 1 tenda perempuan dan 3 tenda untuk laki-laki. 




(Untuk membuat api unggun kita bisa mencari ranting dan membeli kayu yg harganya 10rb)

Oiya guys pondok saladah bukan puncak yah, kalo mau ke puncaknya  sekitar 2 jam perjalanan lagi, tapi kebanyakan orang gak naik ke puncak karna pemandangannya yang biasa aja gak sebanding dengan track yang harus dilaluinya.


Sekian dulu review perjalanan mendaki gunung papandayan, kita bertemu kembali di gunung-gunung berikutnya Insya Allah. Salam hangat dari tim HORE !

 By : ejherockchan

0 komentar:

Posting Komentar

ejherockchan@2011. Diberdayakan oleh Blogger.

My Dream Digital Photo Studio

My Dream Digital Photo Studio
Klik gambar untuk langsung ke twitternya